Menanam benih kebaikan: tentang konstribusi sosial

on

Suatu hari, dalam perjalanan pulang setelah menjemput anak-anak di sekolah, saya ngobrol dengan mamanya teman Raisha yang rumahnya satu arah dengan kami. Sophie namanya, sedang mengambil program kebidanan di kampus yang sama dengan saya. Dia bercerita tentang studi S1 dan S2-nya yang mendalami antropologi dan sosiologi (kalo ga salah), lalu banting stir ke studi kebidanan. Saya tanya, kenapa pingin jadi bidan? Jawabannya, karena saya ingin memberi/berkontribusi sosial untuk masyarakat dan ini salah satunya dimana saya bisa memberi pelayanan langsung. Lebih kurang begitu penjelasannya.

Obrolan itu membuat saya berpikir lebih dalam tentang mimpi-mimpi saya. Mimpi bagaimana caranya memberi untuk masyarakat dan merasakan indahnya bermanfaat bagi ummat. Berkontribusi dan langsung dirasakan manfaatnya itu ya paling gampang mungkin yang terkait sosial, membantu yang membutuhkan, memenuhi kebutuhan (terutama) pokok masyarakat sekitar, dan yang sejenisnya. Selain mimpi-mimpi ‘sosial’ yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya juga punya mimpi lain yang sebenarnya sudah lama saya tuliskan dalam buku mimpi saya, investasi masa depan.

Pertama, mini library alias perpus mini alias taman bacaan. Proyek ini mungkin yang akan segera saya wujudkan begitu saya balik ke Indonesia. Saya udah ngumpulin banyak buku berbahasa inggris yang saya hunting di charity shop atau beli dari carboot (carboot itu semacam pasar kaget yang jual barang bekas juga). Rencananya nanti halaman depan rumah saya akan disulap jadi mini library khusus anak-anak. Tujuan utama saya sih pengen membangun budaya literasi (halah bahasanya), intinya supaya anak-anak gemar baca, itu aja. Tingkat baca Indonesia masih termasuk yang terendah, katanya (meskipun kemudian saya heran karena baca liputan tentang bookfair atau misalnya BBW yang selalu membludak… Mungkin bukan minat baca tapi kemampuan membeli buku yang rendah?). Dengan banyak baca semoga anak-anak -paling ga yang dekat rumah saya dulu- jadi suka baca, trus nambah wawasan, melihat dunia tidak lagi dengan kacamata sempit.

Kedua, bengkel craft. Konsepnya adalah pemberdayaan perempuan di lingkungan sekitar rumah saya. Banyak ibu-ibu yang ga bekerja di luar rumah tapi pengen dapet tambahan penghasilan. Saya bisa ajarin mereka dan nyediain ruangan ‘bengkel’ untuk mereka menjahit dan merajut. Ya, ini karena passion saya di jahit-menjahit, rajut-merajut, makanya saya bikinnya ya bengkel craft hehehe… Hasil karyanya nanti bisa dijual online atau klo saya ada rejeki ya punya toko offline yang jual apa aja hasil karya ibu-ibu terampil itu. Desain yang unik dan handmade semoga menjadi daya tarik produk yang keuntungannya untuk menunjang pembiayaan panti asuhan saya. Selain buat membantu nambah-nambah penghasilan, saya juga berharap bisa mengajak mereka menghabiskan waktu untuk hal yang bermanfaat, misal pengajian atau layanan berbasis kemunitas yang lainnya.

Nah, proyek terbesar saya kelak, mungkin adalah panti asuhan ini. Saya pengen nanti di akhirat dekat dengan Rasulullah saw, jadi punya panti asuhan ini dari dulu udah jadi cita-cita saya. Anak-anak yang tidak punya orang tua harus diberi kasih sayang dan dipenuhi kebutuhan hidupnya, jangan sampai sedih. Paling ga, mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat ketika sudah besar kelak. Saya belum punya gambaran persis seperti apa, pengennya sih panti asuhan tahfiz plus. Plusnya ya mungkin bisa sama penyandang disabilitas juga. Saya udah rencana pengen magang di beberapa panti asuhan nanti supaya tahu bagaimana me-manage panti. Nah, pendanaan panti nanti diambil dari donatur dan hasil penjualan toko craft itu.

Saya hanya manusia akhir zaman yang harus nabung amalan supaya bisa masuk syurga. Manusia yang paling baik adalah yang memberi manfaat untuk orang lain, kata Rasulullah saw. Saya pengen berkontribusi dengan cara ini. Semoga Allah memudahkan dan meridhoi semua ini… Aaaamiiiiin…

 

York, 1 Mei 2017

Share dreams to make it bigger 🙂

4 Comments Add yours

  1. putridyan says:

    Mbak kalo butuh partner buat pantiasuhan insyAllah saya siap ikutan hehehehe

  2. putridyan says:

    oya mbak, cerita donk ttg komunitas muslim disana. ibandingkan dg kota2 lain di UK.

  3. ummu shofi says:

    Insya Allah Put, nanti klo udah mau ekseskusi aku hubungi yak 🙂
    Soal komunitas muslim, ntar aku bikinin tulisan sendiri deh… Tunggu yak!

  4. zarahsafeer says:

    Mbak Nin…*love *love

Leave a comment